FERRTILITAS DAN DAYA TETAS TELUR ITIK BAYANG YANG DIPELIHARA PADA SISTEM PEMELIHARAAN EKSTENSIF DAN SEMI INTENSIF

Authors

  • Firda Arlina Universitas Andalas
  • Sabrina Sabrina Universitas Andalas
  • Sri Devi Angraini Universitas Andalas

DOI:

https://doi.org/10.34128/jpb.v2i1.8

Keywords:

Sistem pemeliharaan esktensif, semi ekstensif, fertilitas, daya tetas, itik Bayang

Abstract

Itik Bayang merupakan salah satu plasma nutfah ternak unggas yang dikembangkan di daerah Kabupaten Pesisir Selatan. Ternak itik ini sudah dimasukkan dalam rumpun ternak melalui Keputusan Menteri Pertanian No.2835/Kpts/Lb,430. Sulitnya memeproleh bibit merupakan kendala dalam pengembangan itik Bayang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh sistem pemeliharaan ekstensif dan semi intensif terhadap fertilitas dan daya tetas telur itik Bayang. Total 960 butir telur itik Bayang digunakan dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola split plot dengan 3 x 2 dengan 4 ulangan. Penetasan menggunakan tiga mesin tetas (A1, A2, A3) sebagai main plot dan 2 kelompok system pemeliharaan (B1, B2). Uji lanjut yang digunakan adalah Duncan’s Multiple Range Test (DMRT). Peubah yang diamati adalah fertilitas, daya tetas, bobot tetas dan daya hidup. Hasil penelitian menunjukkan bahwa system pemeliharaan ekstensif dan semi intensif memberikan pengaruh yang sangay nyata (P<0.01) terhadap fertilitas dan daya tetas telur itik Bayang, namun tidak menununjukkan pengaruh (P>0.05) terhadap bobot tetas dan daya hidup selama satu minggu. Pada pemeliharaan ekstensif fertilitas telur itik Bayang 88.33%, daya tetas berdasarkan telur yang masuk 48.80% dan berdasarkan telur yang fertil 54.82%. Rataan bobot tetas DOD dan daya hidup selama satu minggu pada kedua sistem pemeliharaan adalah 42.17 gr dan 96.60%.

References

Andaruwati, D.2014. Daya tetas telur pesilangan entok dengan itik Alabio dan entok dengan itik Cihateup.Skripsi. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Husmaini dan Y, Heryandi. 2005. Buku Ajar Teknologi Penetasan Unggas. Fakultas Peternakan Unand, Padang.

Istiana.1994. Kematian embrio akibat infeksi bakteri pada telur tetas di penetasan itik alabio dan perkiraan kerugian ekonominya. Jurnal Penyakit Hewan 26 (45). Balai Penelitian Veteriner, Bogor. ;36-40

Jayasamudera, D.J, dan B.Cahyono. 2005. Pembibitan Itik. Penebar Swadaya, Jakarta.

Kusnadi, E and F. Rahim. 2009. Effect of floor density and feeding system on the weight of bursa of fabricius and spleen as well as the plasma triiodothyronine level of Bayang duck. Pakistan J Nut. 8 (11): 1743-1746.

Lestari, E., Ismoyowati, dan Sukardi.2013. Korelasi antara bobot telur dengan bobot tetas dan perbedaan susut bobot pada telur entok (Cairrina moschata) dan itik (Anas plathyrhinchos). Jurnal Ilmiah Peternakan 1(1):163-169.

Nuryati, T., Sutarto, M. Khaim, dan P. S. Hardjosworo. 2000. Sukses Menetaskan Telur. Penebar Swadaya, Jakarta.

Pratiwi, A. 2013. Evaluasi Performa Tetas Telur Itik Magelang, Cihateup, dan Padjadjaran Asal Village Breeding Center. Fakultas Peternakan. Universitas Padjadjaran, Bandung.

Rahayu, H.S. 2005. Kualitas Telur Tetas Dengan Waktu Pengulangan Inseminasi Buatan Yang Berbeda. [skripsi]. Fakultas Kedokteran Hewan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Rohaeni ES, Subhan A. Setioko AR. 2005. Usaha penetasan itik alabio sistem sekam yang dimodifikasi di sentra pembibitan kabupaten Hulu Sungai Utara. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. Bogor (ID): Puslitbang Peternakan. hlm: 772-778.

Rusfidra dan Y. Heryandi, 2010. Inventarisasi, karakterisasi dan konservasi sumber daya genetik itik Lokal Sumatera Barat. Laporan Penelitian Hibah Strategis Nasional Tahun 2010.

Rusfidra, M.H.Abbas dan R. Yalti. 2012. Struktur populasi, ukuran populasi efektif dan laju inbreeding per generasi itik Bayang. Prosiding Seminar Nasional Peternakan Berkelanjutan IV, Bandung: Fakultas Peternakan Universitas Padjajaran. ISBN: 978-602-95808-6-2.

Salombe, J. 2012. Fertilitas, daya tetas, dan berat tetas telur ayam arab (Gallusturcicus) pada berat telur yang berbeda. Skripsi. Fakultas Peternakan. Universitas Hasanuddin, Makassar.

Sipora, S.I.W. Harahap dan Z. Hidayati, 2009. Usaha Itik Petelur Dan Telur Tetas. ProgramStudiManajemen Hutan. Departemen Kehutanan. Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Utara, Medan.

Steel, R.G.D. dan J.H. Torrie. 1995. Prinsip dan Prosedur Statistik. Suatu Pendekatan Biometrik.

PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Suprijatna, E., U. Atmarsono, dan R. Kartasudjana. 2005. Ilmu Dasar Ternak Unggas. Cetakan I. Penebar Swadaya, Jakarta.

Suryana dan B.W. Tiro. 2007. Keragaan Penetasan Telur Itik Alabio Dengan Sistem Gabah Di Kalimantan Selatan. Di dalam; Percepatan Inovasi Teknologi Pertanian Spesifik Lokasi Mendukung Kemandirian Masyarakat Kampung di Papua. Prosd. Seminar Nasional dan Ekspose. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua; Jayapura, 5-6 Juli 2007. Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Bogor. 269-277

Suryana, 2011. Karakterisasi fenotipik dan genetik itik Alabio (Anas platyrhynchos Borneo) di Kalimantan Selatan dalam rangka pelestarian dan pemanfaatannya secara berkelanjutan. Disertasi, Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

Sutiyono, S. Riyadi, dan S. Kismiati. 2006. Fertilitas dan Daya Tetas Telur Dari Ayam Petelur Hasil Inseminansi Buatan Menggunakan Semen Ayam Kampung Yang Diencerkan. Dengan Bhan Berbeda. Skripsi. Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro, Semarang.

Sutiyono, B., Juarini dan E. Sunarto. 2005. Analisa Ekonomi Usaha Penetasan Telur Itik Di Sentra Produksi. Di dalam: Merebut Peluang Agribisnis melalui Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah Unggas Air. Prosiding Lokakarya Unggas Air II. Ciawi, 16-17 Nopember 2005. Kerjasama Balai Penelitian Ternak, Masyarakat Ilmu Perunggasan Indonesia dan Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor. 261-270.

Yanti, N.T.2015. Pengaruh Ratio jantan dan betina induk terhadap fertilitas dan daya tetas Itik Pitalah. Skripsi. Fakultas Peternakan. Universitas Andalas, Padang.

Yuwanta, T. 1993. Perencanaan dan Tata Laksana Pembibitan Unggas. Inseminasi Buatan pada Unggas. Fakultas Peternakan. UGM, Yogyakarta.

Downloads

Published

2023-06-26

How to Cite

Arlina, F., Sabrina, S., & Angraini, S. D. (2023). FERRTILITAS DAN DAYA TETAS TELUR ITIK BAYANG YANG DIPELIHARA PADA SISTEM PEMELIHARAAN EKSTENSIF DAN SEMI INTENSIF. Jurnal Peternakan Borneo, 2(1), 1–7. https://doi.org/10.34128/jpb.v2i1.8